Pengertian Salat Sunah Gairu Muakkad

Pengertian Salat Sunah Gairu Muakkad 

      Tiap muslim dianjurkan untuk melaksanakan salat sunah , salah satunya salat sunah gairu muakkad . Salat sunah gairu muakkad adalah salat sunah yang tidak dikuatkan atau tidak ditekankan oleh Nabi Muhammad saw . , kepada umatnya . Cara mengerjakan salat sunah gairu muakkad ini sama dengan salat wajib . Hal yang membedakan hanya pada niat dan waktu pelaksanaannya . Dalam pembelajaran ini kita diajak untuk mengetahui lebih dalam tentang hal - hal yang berkaitan dengan salat sunah gairu muakkad . 


Macam - macam Salat Sunah Gairu Muakkad 

1. Salat Sunah Rawatib 

Salat sunah rawatib gairu muakkad adalah salat sunah yang mengiringi salat fardu yang tidak dikuatkan . Adapun yang termasuk salat sunah Rawatib gairu muakkad , yaitu dua rakaat sebelum Zuhur , dua rakaat sesudah Zuhur , empat rakaat sebelum Asar , dan dua rakaat sebelum Magrib . 

2. Salat Istikharah 

Salat Istikharah adalah salat sunah dua rakaat yang dikerjakan menjelang tidur pada malam hari . Salat ini dilakukan seseorang agar ditunjukkan yang lebih baik dari beberapa pilihan oleh Allah swt . Pilihan tersebut ditunjukkan lewat mimpi tidur malam . Apabila sekali salat istikharah belum diberi pilihan oleh Allah swt . , seorang muslim hendaklah tidak berputus asa : Dia hendaknya tetap melakukan salat Istikharah pada malam - malam berikutnya sampai Allah swt . memberikan petunjuk pilihan yang baik untuk dirinya . Salat Istikharah dilaksanakan pada malam hari setelah Isya sampai menjelang tidur . Secara umum , pelaksanaan salat Istikharah sama dengan salat - salat yang lain dimulai dari takbirataul ihram dan diakhiri dengan salam . Gerakan dan bacaan dalam salat ini juga sama dengan salat lainnya .

 Niat salat Istikharah sebagai berikut . 


 اصلى سنة الاستخارة ركعتين الله تعالى 


3. Salat Khusuf / Kusuf ( Salat Gerhana ) 

Salat gerhana dalam bahasa Arab sering disebut dengan istilah khusuf atau juga kusuf . Secara bahasa , kedua istilah itu sebenarnya punya makna yang sama . Namun , di kalangan ulama penggunaan istilah khusuf lebih ditekankan untuk gerhana bulan dan kusuf untuk gerhana matahari . Dalam sebuah hadis dijelaskan :


إن الشمس والقمر آيتان من آيات الله لا ينكسفان لموت أحد ولا لحياته فاذارايتموهما فادعوا الله وصلوا حتى ينكشف مابكم . ( رواه البخاري و مسلم ) 


Artinya : 

" Sesungguhnya matahari dan bulan keduanya menjadi tanda ( dalil ) dari dalil - dalil adanya Allah dan kekuasaan - Nya . Kedua gerhana ( terjadi ) bukan karena matinya seseorang , dan tidak pula karena hidupnya seseorang . Maka apabila kamu lihat kedua gerhana , hendaklah kamu berdoa kepada Allah , dan salat sampai gerhana itu lenyap . " ( H.R. Bukhari dan Muslim ) .

Post a Comment

Previous Post Next Post
close