Bentuk Tirakat dan Riyadlah

  

Bentuk Tirakat dan Riyadlah 

     Tirakat memiliki berbagai bentuk, tergantung kecocokan dan kesiapan fisik dan mental pelaku tirakat. Bentuk tirakat antara lain: 

1. Shalat sunnah 

       Shalat sunnah merupakan anjuran dalam Islam. Selain mengikuti Rasulullah Saw, shalat sunnah juga bisa menjadi media untuk menjalankan tirakat. Bentuk shalat sunnah yang bisa dijadikan sarana menjalankan tirakat antara lain: 

a. Shalat Tahajjud 

     Shalat tahajjud sangat dianjurkan dalam Islam. Kesunnahan pelaksanaannya adalah pada malam hari. Disunnahkah tidur terlebih dahulu sebelum melaksanakan shalat tahajjud. Waktu yang paling utama untuk shalat tahajjud pada sepertiga malam terakhir, kira-kira antara pukul 1-3 dinihari. Nilai tirakat shalat tahajjud karena di saat waktu tidur, disunnahkan bangun untuk bermunajat kepada Allah Swt. 

b. Shalat Hajat 

     Shalat hajat adalah shalat sunnah yang dilakukan untuk bemunajat kepada Allah agar hajat (kebutuhan) atau cita-citanya dikabulkan Allah Swt.

c. Shalat Dhuha 

    Shalat Dhuha adalah shalat sunnah yang dilakukan di waktu Dhuha sekitar pukul 7-11. Nilai tirakat dari shalat Dhuha adalah di saat waktu pagi sampai siang hari untuk belajar, bekerja, dan beraktivitas, ada kesunnahan untuk shalat Dhuha. 

d. Shalat Tasbih 

     Shalat tasbih adalah shalat sunnah yang dilakukan dengan membaca tasbih di setiap rukun shalat. Nilai tirakat dari shalat tasbih ini karena durasi waktu shalatnya yang cukup lama sehingga niat yang kuat untuk melakukannya 


2. Zikir 

     Tirakat juga dapat dilakukan dengan zikir. Misalnya membaca kalimat tayyibah beberapa kali (puluhan hingga ribuan kali). Oleh sebab itu memerlukan waktu yang cukup lama untuk menjalankannya. Zikir juga bisa dalam ratib, misalnya Ratib Al-Haddad, Ratib Al-Attas, dan ratib-ratib lainnya. Umumnya zikir dalam tirakat dilangsungkan dalam bentuk mujahadah bersama-sama. 


3. Puasa 

     Untuk memperkuat rohani, kaum muslim juga sering menjalankan puasa sebagai tirakat. Namun puasa yang dilakukan seorang muslim harus memperhatikan puasa dan waktu haram berpuasa. Puasa dan waktu haram berpuasa yaitu: 

a. Puasa yang haram namun sah puasanya, yaitu puasanya istri tanpa seizin suaminya 

b. Puasa yang haram dan tidak sah puasanya, yaitu:

1) Puasa pada hari raya Idul Fitri (1 Syawal) 

2) Puasa pada hari raya Idul Adha (10 Zulhijah) 

3) Puasa pada hari tasyriq (tanggal 11, 12, 13 Zulhijah) 

4) Puasa pada separuh terakhir bulan Sya'ban (tanggal 16 dan seterusnya) 

5) Puasa pada hari yang meragukan, misal puasa pada tanggal 30 Sya'ban bila orang-orang sudah membicarakan telah melihat hilal 


     Macam-macam puasa yang sering dilakukan dalam tirakat adalah sebagai berikut: 

a. Puasa Senin- Kamis 

    adalah puasa Sunnah yang paling populer di masyarakat. Umat Islam disunnahkan untuk menjalankan puasa pada hari Senin dan Kamis. Perintah ini berdasarkan hadis Nabi Muhammad Saw, karena sering berpuasa pada hari Senin dan Kamis. 

b. Puasa Nabi Daud 

     Puasa Nabi Daud adalah puasa sunnah yang mengikuti kebiasaan Nabi Daud AS, yaitu sehari puasa, sehari tídak, secara bergantian. Jika hari ini puasa, besok tidak, begitu seterusnya. Puasa ini mengandung ujian yang berat karena mengajarkan umat Islam sehari merasakan kesenangan, lalu sehari kemudian meninggalkan kesenangan itu. 

C. Puasa Ngrowot 

      Puasa ngrowot adalah berpuasa yang saat berbuka menghidari nasi. Pelaku puasa ini boleh memakan selain nasi dan makanan dari beras selama waktu tertentu. Pelaku puasa ngrowot bisa memakan jagung. sayuran, buah, sagu, singkong. dan jenis umbi-umbian. Tradisi puasa ngrowot awalnya dilakukan oleh orang Jawa. Namun banyak juga

Kiai dan pesantren yang mengamalkannya. 

d. Puasa Mutih 

    Puasa mutih adalah puasa yang untuk berbuka dan sahurnya hanya berupa nasi putih dan air putih. Biasanya dilakukan beberapa hari, 3 hari, 7 hari, dan seterusnya, tergantung perintah dari guru mujiz (yang memberi ijazah). 

e. Puasa Dalailul Khoirot 

     Puasa Dalailul Khoirot merupakan puasa dalam waktu yang lama. Misalnya seorang melakukan puasa Dalail selama tiga tahun, maka dia akan berpuasa selama tiga tahun, dikurangi selama bulan Ramadan, tanggal 1 Syawal (Idulfitri) dan 10 Zulhijah (Iduladha) serta 3 hari tasyrik (tanggal 11, 12, 13 Zulhijah. 

f. Puasa Weton 

     Puasa weton adalah puasa yang dilakukan oleh seorang muslim di hari weton (hari pasaran) kelahirannya. Misalnya seseorang lahir pada hari Selasa Wage, maka setiap Selasa Wage dia akan berpuasa. Orangtua bisa saja melakukan puasa weton di hari pasaran kelahiran anaknya, dan ini menjadi riyadlah orangtua agar memiliki anak yang saleh-salehah.


Post a Comment

أحدث أقدم
close