Pembagian Bid'ah Menurut Imam Syafi'i
Salah satu ulama mujtahid mutlak yang diikuti oleh Nahdlatul Ulama dalam menjelaskan bid'ah adalah Imam Syafi'i . Menurut Imam Syafi'i , sebagai berikut ;
البدعة بدعتان : محمودة ومذمومة ، فماوافق السنة محمودة وماخالفها فهو مذمومة :
Artinya : Bid'ah ada dua , bid'ah terpuji dan bid'ah tercela , bid'ah yang sesuai dengan sunnah itulah yang terpuji dan bid'ah yang bertentangan dengan sunnah itulah yang tercela .
Umar bin Khattab , setelah mengadakan shalat Tarawih berjama'ah dengan dua puluh raka'at yang diimami oleh sahabat Ubai bin Ka'ab beliau berkata :
نعمت البدعة هذه
Artinya : Sebagus bid'ah itu ialah ini ( tarawih 20 rakaat ) .
KH . Hasyim Asy'ari dalam kitab Risalah Ahlussunnah wal Jama'ah menjelaskan bahwa istilah bid'ah ini disandingkan dengan sunnah . Seperti dikutip Hadratusy Syekh , menurut Syekh Zaruq dalam kitab Uddatul Murid , kata bid'ah secara syara ' adalah munculnya perkara baru dalam agama yang kemudian mirip dengan bagian ajaran agama itu , padahal bukan bagian darinya , baik formal maupun hakekatnya . Bid'ah secara sepintas seperti bagian agama , padahal bukan termasuk bagian agama .
- Tanggal lahir Nahdlatul ulama (NU)
- Tokoh tokoh yang hadir pada saat pengesahan Nahdlatul ulama [NU]
- Struktur komite hijaz (NU)
- Lima (5) permohonan Nahdlatul ulama / komite hijaz kepada raja ibnu Sa'ud
- Ulama yang diutus menjadi delegrasi NU untuk bertemu raja Ibnu Sa'ud
إرسال تعليق