KELOMPOK KELOMPOK ISLAM DI TINGKAT LOKAL DI WILAYAH HINDIA BELANDA
Awal tahun 1900-an seiring dengan bangkitnya nasionalisme, muncul kelompok-kelompok lslam di tingkat lokal di wilayah Hindia Belanda (nama Indonesia sebelum merdeka). Muncul Sarekat Islam (1905), Jamiatul Khairat (1905), Muhammadiyah (1912), Al-Irsyad (1913) dan Persis (1923). Semua organisasi Islam tersebut membawa semangat modernisme Islam.
Selain berjuang untuk masyarakat Hindia Belanda, organisasi- organisasi ini juga bergabung di organisasi Islam tingkat internasional. Mereka menjalin komunikasi dengan masyarakat muslim di belahan dunia lain, khususnya Muslim di Timur Tengah. Organisasi Islam tersebut bergerak di bidang dakwah, pendidikan, ekonomi, dan politik.
Kelompok Islam tradisional yang berbasis di pesantren belum memiliki wadah organisasi khusus yang kuat untuk memperjuangkan aspirasi. Walaupun pesantren sebagai lembaga pendidikan dan dakwah merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Nusantara. Beberapa kiai bergabung dengan Sarekat Islam. KH. Wahab Chasbullah merupakan anggota Sarekat Islam dan pernah membuka cabang Sarekat Islam di Mekkah pada tahun 1911. Sepulang dari belajar di Arab, KH. Wahab Chasbullah mendirikan Nahdlatul Wathan, Nahdlatut Tujar dan Tashwiru! Afkar.
- Tanggal lahir Nahdlatul ulama (NU)
- Tokoh tokoh yang hadir pada saat pengesahan Nahdlatul ulama [NU]
- Struktur komite hijaz (NU)
- Lima (5) permohonan Nahdlatul ulama / komite hijaz kepada raja ibnu Sa'ud
- Ulama yang diutus menjadi delegrasi NU untuk bertemu raja Ibnu Sa'ud
Post a Comment